Senin, 28 November 2011

PJE Belum Menyatu, Mental Aspac Labil

dblindonesia.com | 26-Nov-2011


Pelita Jaya Esia (PJE) dan Dell Aspac menuai hasil berbeda dalam uji coba menjelang seri pertama Flexi NBL Indonesia 2011-2012 kemarin (25/11). PJE mampu menaklukkan CLS Knights 67-58. Aspac menyerah kepada Muba Hangtuah IM Sumsel 55-67 di Hall Basket Senayan, Jakarta, kemarin (25/11).

Kemenangan PJE atas CLS tersebut tidak membuat pelatih Rastafari Horongbala puas. Menurut dia, semua kekuatan tim belum menyatu dalam uji coba kemarin. 'Ada pemain dari timnas yang baru bergabung. Mereka terlihat belum menyatu dengan pemain lain,' katanya kemarin.

Saat PJE menurunkan kekuatan yang sebelumnya tergabung di timnas basket SEA Games XXVI/2011, perolehan poin tim malah sedikit menurun. Bahkan, terjadi beberapa kesalahan. Rastafari tanggap dan kembali mengganti pemain-pemain yang dianggap belum menunjukkan performa puncak.

'Saya melihat bahwa memang ada beberapa pemain yang belum fokus di sini. Feeling mainnya belum kompak betul. Mungkin, mereka belum berpikir ke sini,' tuturnya.

Rastafari melihat, kekuatan yang ditampilkan CLS kemarin bukan kekuatan terbaik. CLS tidak diperkuat point guardandalannya, Dimaz Muharri, yang mengalami cedera engkel kiri.

Menurut lelaki yang juga membesut timnas basket SEA Games itu, butuh waktu sekitar seminggu untuk menyatukan para pemainnya. Sebab, masalahnya bukan cara pemain dalam menjalankan sistem permainan, melainkan komunikasi.

Sementara itu, di luar dugaan, Dell Aspac ditaklukkan Muba Hangtuah IM Sumsel dengan skor 55-67. Kekalahan itu, menurut pelatih Aspac Tjetjep Firmansyah, tidak seharusnya terjadi. Sebab, anak didiknya mampu mendominasi permainan pada kuarter pertama dan kedua.

Namun, pressure ketat yang dijalankan Muba yang mayoritas bermateri pemain muda usia membuat Aspac kelabakan di kuarter ketiga. Strategi tersebut terus dijalankan Muba sampai menyalip perolehan poin Aspac 53-52 di kuarter.

Saat tertinggal jumlah poin, pemain-pemain Aspac tidak mampu keluar dari tekanan. Mereka malah semakin bingung dan berkali-kali gagal menceploskan poin meski ruang tembak terbuka lebar.

'Permainan anak-anak di akhir-akhir tadi (kemarin, Red) kurang tenang. Mereka kena pressure lawan. Itu diimbangi dengan main lebih cepat. Sayang, eksekusinya malah terburu-buru sehingga meleset,' terang Tjetjep. (aam/c12/aww)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management